Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lelang Barang dan Jasa Dinilai Lambat, Jokowi: Kalau Bisa Januari Kenapa Harus Nunggu September?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 13 November 2019, 16:43 WIB
Lelang Barang dan Jasa Dinilai Lambat, Jokowi: Kalau Bisa Januari Kenapa Harus Nunggu September?
Jokowi minta lelang barang dan jasa dilakukan awal tahun/Net
rmol news logo Presiden RI Joko Widodo kecewa terhadap pelaksanaan lelang pengadaan barang dan jasa di daerah yang selalu menunggu akhir tahun. Boleh dibilang, pemerintah daerah selalu lambat jika terkait lelang barang dan jasa ini.
 
“Kenapa tidak mulai lelang pengadaan barang dan jasa bulan Januari? kenapa terus menunggu-menunggu sampai September baru lelang, ada apa ini?” ungkap Jokowi saat pembukaan Rakornas Indonesia Maju, di SICC, Sentul, Rabu (13/11).

Menurutnya, jika pemda maupun pemkot baru melakukan lelang jelang akhir tahun, seperti pada september, akan menghasilkan kualitas barang dan jasa yang buruk.

“Itu pasti pekerjaan yang dilakukan di akhir-akhir bulan November masih ada lelang. Coba cek di LKPP, yang namanya e-procurement, e-tendering konstruksi 31 triliun masih dimulai di bulan November, 31 triliun e-tendering konstruksi bulan November, mau jadi barang apa nanti?” tegasnya.

“Ini konstruksi, bukan pengadaan barang dan jasa. Mau jadi apa barang itu? Kalau ada jembatan ambruk, gedung SD SMP ambruk pas bulan basah, hanya punya waktu dua bulan dikerjakan, mau jadi barang apa coba,” tambahnya.

Jokowi meminta pemda dan pemkot untuk memulai lelang barang dan jasa pada Januari. Sehingga produk yang dihasilkan pun bisa lebih berkualitas. Lelang dimulai Januari dan pelaksanaannya Maret. Agustus atau September sudah selesai.

Menurutnya, kultur lelang barang dan jasa harus dimulai bulan Januari. Sehingga proses pembangunan mendapatkan rentang waktu yang panjang.

“Karena akan terpengaruh pertumbuhan eknonomi karena peredaran uang makin banyak di daerah. Kemarin saya cek di LKPP e- tendering 31 triliun tender konstruksi masih berjalan, tolong ini dicatat,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA