Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Lieus: BK DPRD DKI Boleh Tegur William, Tapi Jangan Bunuh Semangatnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Kamis, 14 November 2019, 12:15 WIB
Lieus: BK DPRD DKI Boleh Tegur William, Tapi Jangan Bunuh Semangatnya
Koordinator Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma/Net
rmol news logo Keberanian anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana dalam mengungkap anggaran janggal di APBD DKI Jakarta patut diapresiasi.

Koordinator Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma menilai bahwa terlepas dari prosedur dan kode etik anggota dewan yang mungkin disalahi William, namun keberanian untuk mengungkap kejanggalan patut diacungi jempol.

Atas alasan itu, Lieus tidak setuju jika Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta menindak politisi muda PSI itu. Lieus juga meminta BK DPRD DKI Jakarta tidak menjatuhkan sanksi apapun pada William, kecuali sekadar teguran agar lebih berhati-hati.

“William itu masih muda. Masih 23 tahun usianya. Dia berani mengungkapkan apa yang menurutnya keliru, itu sudah bagus. Itulah memang tugas anggota dewan. Hanya saja mungkin dia memang masih butuh bimbingan dari para seniornya agar tidak menjadi gegabah,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (14/11).

Sebagai politisi berusia muda, sambung Lieus, William Aditya adalah asset bangsa di masa depan. Sehingga, sikap kritisnya sebagai anak muda perlu didukung bersama.

“Negeri ini butuh anak-anak muda seperti itu. Kritis dan berani mengungkapkan apa yang dianggapnya tidak benar,” ujarnya.

William dilaporkan oleh seorang warga karena dinilai melanggar kode etik dewan. Ini lantaran dia mengungkapkan kejanggalan penganggaran di Pemprov DKI Jakarta.

William sempat diperiksa oleh Badan Kehormatan pada Selasa (12/11) lalu. Dia mengungkap alasannya, yaitu Fraksi PSI menginginkan dokumen APBD bisa diakses publik.

Jawaban William membuat Lieus salut. Baginya, apa yang dilakukan anggota dewan tersebut sudah benar.

“Tapi mungkin caranya yang harus diperbaiki hingga tidak menimbulkan kesan dia sedang menyerang gubernur atau aparatur Pemprov DKI secara terbuka di ruang publik. Dus, ini hanya soal kematangan berpolitik saja,” kata Lieus.

Karena itulah, Lieus berharap BK maupun para anggota DPRD DKI yang lebih senior di DKI Jakarta mau membimbing para politisi muda yang ada di DPRD DKI seperti William itu.

“Ya, setidaknya mengingatkan anak-anak muda itu terkait hal-hal yang etis dan tidak etis untuk dibuka ke publik. Jadi, BK boleh saja memberi sanksi berupa teguran. Tapi jangan bunuh semangat para politisi muda itu. Sekali lagi, orang-orang seperti William itu adalah aset bangsa,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA