Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

MUNAS GOLKAR

Ahmad Irawan: Aklamasi Bukan Keinginan Airlangga, Tapi Kesadaran Bersama

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Rabu, 20 November 2019, 12:11 WIB
Ahmad Irawan: Aklamasi Bukan Keinginan Airlangga, Tapi Kesadaran Bersama
Ahmad Irawan/Net
rmol news logo Jelang Munas Partai Golkar, pengamat politik semakin ramai menyampaikan analisanya di media. Satu diantaranya seperti yang disampaikan oleh Pangi Syarwi Chaniago selaku pengamat politik dari Voxpol Center Research & Consulting.

Pangi menyampaikan analisa yang pada pokoknya, DPD II Partai Golkar jangan terjebak manuver DPD I Partai Golkar yang menginginkankan aklamasi.

Selanjutnya, Pangi juga menguraikan kekalahan Akbar Tandjung pada Munas Golkar oleh Jusuf Kalla karena gerilyanya berhasil mendekati DPD II Partai Golkar. Selain itu, disampaikan pula suara DPD II jangan mau diklaim, apalagi dibeli oleh DPD I.

Menanggapi hal yang disampaikan Pangi tersebut, kader muda Partai Golkar sekaligus Ketua Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG), Ahmad Irawan menyampaikan pandangannya.

Irawan mengatakan keinginan aklamasi pada Munas Partai Golkar merupakan kesadaran dan keyakinan bersama kader Partai Golkar agar partai beringin itu menang pada Pemilu 2024.

"Jadi bukan keinginan Pak Airlangga atau sebatas Manuver DPD I Partai Golkar. Hal tersebut kami perlu sampaikan dan tegaskan," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima oleh Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (20/11).

Dengan begitu, Irawan berharap pihak di luar Golkar dapat menghormati, sehingga ke depan tidak ada lagi pendapat-pendapat yang kesannya lebih tahu kondisi internal Partai Golkar.

Lalu yang kedua, kata Irawan, memang terdapat fakta peristiwa politik Akbar Tandjung kalah dalam pemilihan ketua umum Partai Golkar melawan Jusuf Kalla.

"Kami melihat peristiwa politik tersebut telah selesai dan hal tersebut memberikan pembelajaran dan pendewasaan bagi Partai Golkar. Menjadikan peristiwa tersebut sebagai perbandingan pada saat ini tidaklah tepat dan tidak relevan," tegasnya.

Saat ini di bawah Airlangga Hartarto, Partai Golkar telah menjadi tulang punggung pemerintahan Presiden Jokowi. Variabel ini luput jadi bahan amatan Pangi sehingga memberikan kesan pendapatnya hanya ingin mempertentangkan dan mengganggu soliditas di antara kader Partai Golkar.

"Singkatnya, saat ini Partai Golkar telah menjadi tulang punggung pemerintahan dan tidak akan kemana-mana," imbuhnya

Terakhir, Irawan menerangkan tidak ada klaim atau jual beli dukungan pada pencalonan ketua umum Partai Golkar seperti yang dituduhkan.

"DPD I dan DPD II Partai Golkar solid dan tidak berbeda serta memilki keyakinan dan kesadaran bersama pentingnya musyawarah mufakat dalam pemilihan ketua umum Partai Golkar," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA