Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Wacana Bamsoet Mau Tambah Periode Jabatan Presiden Tidak Tepat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Kamis, 21 November 2019, 11:45 WIB
Wacana Bamsoet Mau Tambah Periode Jabatan Presiden Tidak Tepat
Bamsoet/Net
rmol news logo Wacana masa jabatan presiden menjadi lebih dari dua periode mulai didengungkan. Adalah Ketua MPR Bambang Soesatyo yang melempar wacana itu saat menyambut jajaran pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.

Rombongan itu menemui Bamsoet, sapaan akrab Bambang pada Rabu (20/11) dan dipimpin langsung Sekjen PWI Mirza Zulhadi. Turut mendampingi, Ketua Dewan Kehormatan Ilham Bintang, Ketua Bidang Pendidikan Nurjaman Mochtar, Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga Zulkifli, dan Wakil Sekjen Pro Suprapto.

Kepada rombongan tersebut politisi Golkar itu melempar wacana masa jabatan presiden diperpanjang.

"Mungkin perlu juga pemilihan presiden diamendemen, misalnya masa jabatan bisa dilakukan untuk tiga periode," kata Bamsoet.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyadi menilai wacana itu tidak tepat didengungkan.

Baginya, pembatasan masa jabatan presiden yang hanya dua periode sudah tepat. Hal itu untuk menciptakan terjadinya regenerasi dan kaderisasi politik nasional secara reguler dan demokratis.

“Jadi pembatasan hanya dua periode jabatan presiden sudah tepat,” tegasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/11).

Selain itu, menambah periode presiden juga berpotensi menyebabkan penumpukan kekuasaan pada seorang figur. Dengan kata lain, bisa berpotensi menimbulkan rezim yang otoriter.  

“Itu bisa memupuk kekuasaan pada figur atau kelompok politik tertentu akibat terlalu lamanya periodesasi jabatan, " pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA