Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tiket Pesawat Melambung, Kemenhub Berupaya Turunkan Harga Avtur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 26 November 2019, 11:08 WIB
Tiket Pesawat Melambung, Kemenhub Berupaya Turunkan Harga Avtur
Budi Karya Sumadi/Net
rmol news logo Semakin tingginya harga tarif pesawat membuat transportasi udara saat ini menjadi sepi peminat. Untuk mengatasi persoalan, Kementerian Perhubungan akan melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait mencari solusi dengan menurunkan harga avtur.

Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat melakukan Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/11).

"Dalam waktu dekat ini kami ingin mengupayakan untuk memberikan solusi bagi harga tiket pesawat melalui satu harga avtur yang lebih baik. Kami akan rapatkan dengan Kementerian BUMN, Pertamina, dan stakeholder terkait untuk membahas soal avtur," ujar Budi.

Dikatakan oleh Budi, harga tiket pesawat dalam industri penerbangan sangatlah bergantung pada harga avtur, di mana komponen tersebut menyumbang sekitar 40 persen dari struktur biaya operasional maskapai penerbangan.

Lebih lanjut, strategi yang akan dilakukan salah satunya adalah untuk mencari daerah-daerah yang memiliki harga avtur tidak terlalu tinggi. Misalnya, saat ini harga avtur di Jakarta dan Singapura memiliki perbedaan 25 persen, jika harga avtur dikurangi maka perbedaannya akan menjadi 15 atau 20 persen.

"Kemudian kita akan tentukan kira-kira di beberapa titik daerah yang kita tetapkan harga avturnya tidak terlalu tinggi. Daerah tersebut misalnya: Bali, Kupang, Makasar, Jayapura, Palembang yang menjadi sub-sub, sehingga pesawat dapat menggunakan avtur yang ada di titik-titik itu," lanjutnya.

Akibat tingginya harga avtur yang memicu semakin rendahnya peminat penumpang pesawat, beberapa maskapai penerbangan ikut kewalahan karena tidak bisa menutupi biaya operasional. Bahkan ada maskapai penerbangan yang terpaksa tutup.

Oleh kalangan Komisi V DPR RI, hal ini yang kemudian menjadi persoalan karena mempengaruhi kondisi ekonomi nasional. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA