Pengamat politik dari Universitas Bung Karno (UBK) Faisal Chaniago menyebut bahwa radikalisme merupakan pekerjaan rumah pemerintah Indonesia dalam waktu yang panjang.
Pemerintah, sambungnya, harus paham bahwa mereka yang terpapar radikalisme punya prinsip tanpa ideologi dalam bernegara. Mereka bergerak atas ideologi yang mereka ciptakan.
“Mereka bergerak atas nama keyakinan sendiri. Karena, mereka (yang terpapar) ideologi (punya) paham sendiri, sehingga sulit mengubah pola pikir mereka," kata Faisal dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (26/11).
Atas alasan itu, Faisal ingin agar pemerintah fokus dalam mengubah pola pikir orang-orang yang terpapar radikalisme. Caranya dengan mengupayakan segala cara dalam meningkatkan kesadaran mereka tentang sistem bernegara.
Menurut Faisal, paham-paham yang berkembang di Indonesia adalah paham yang tidak meyakini Pancasila. Mereka lahir hanya memperjuangkan ideologi mereka sendiri. Di situlah peran negara untuk mengubah pola pikir mereka.
“Apalagi selama ini mereka bergerak secara irasional," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: