"Rakyat akan marah," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (27/11).
Ujang sendiri berani memastikan bahwa wacana penambahan masa jabatan presiden merupakan kepentingan elite politik untuk melanggengkan kekuasaan semata. Bukan dari rakyat yang sama sekali tidak berkepentingan dengan wacana tersebut.
"Karena tak penting bagi rakyat. Itu hanya kepentingan elite untuk melanggengkan kekuasaan mereka," ujarnya.
Dia yakin wacana ini akan diseriusi oleh para pemangku kepentingan. Dengan tujuan, jabatan presiden bisa ditambah saat UUD Negara Republik Indonesia diamandemen. Tapi di satu sisi, rakyat akan terus diklaim sebagai pihak yang mengusulkan wacana tersebut.
"Sepertinya jabatan presiden akan serius digarap dan dieksekusi. Dan seolah-olah rakyat mengusulkan. Agar ada pembenaran bagi mereka," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: