Hal itu diakui oleh politisi muda Golkar, Puteri Komaruddin yang juga mengemban amanah sebagai jurubicara jelang Munas Golkar.
"Pengawalan faksi ini menjadi salah satu spesialisasi Partai Golkar itu sendiri," ujar Puteri di Bilangan Cikini, Jakarta, Kamis (28/11).
Jelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar, belakangan kembali muncul faksi-faksi yang terpecah kepada dukungan calon-calon ketua umum.
Bagi Puteri, hal tersebut bukanlah satu persoalan. Kata dia, catatan Partai Golkar, semua faksi yang bermunculan akan menyatu kembali setelah Munas terselenggara.
"Jadi pengelolaan faksi ini akan menjadi salah satu
alternative expedition kita kepada publik ketika mempertanyakan yang sering diulas media itu, bagaimana kebisingan faksi politik yang ada," jelasnya.
Salah satu yang ia contohkan saat ayahnya, Ade Komaruddin kalah dalam Munas 2015. Kekalahan tidak membuat Ade berhenti mengabdi pada partai berlambang pohon beringin itu.
"Ada Munas lagi di Bali dan kalau misalnya teman-teman tahu, di situ kandidatnya ada orangtua saya dan menerima hasil Munas dengan sangat baik (meski kalah). Akhirnya tetap mengabdi pada Partai Golkar," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: