Karena itu, pengamat politik Munandi Shaleh mewanti-wanti para pengurus partai dalam menetapkan calon yang akan diusung. Pasalnya, Pilkada dan Pileg tidak selalu berbanding lurus.
"Dalam Pilkada ini, figurlah yang menjadi keutamaan. Berbeda dengan Pileg," ujarnya kepada
Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (29/11).
Menurut Munandi, partai besar dan pemenang Pileg, belum tentu bisa menang dalam Pilkada. Terutama ketika calon yang diusung tidak disukai masyarakat.
"Partai besar harus berhati-hati dalam menentukan calon. Apabila tidak (diterima) di hati masyarakat, ada kemungkinan tidak dipilih dan gagal," ucapnya.
Kegagalan parpol besar saat mengusung calon kepala daerah bisa dibilang akibat tidak hati-hati. Terutama dalam menetapkan calon yang diusung.
"Banyak yang kurang hati-hati dalam penetapan calon. Sehingga tidak berbanding lurus antara partai besar dan hasil pilkada," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: