Menurut pengamat kepolisian, Adrianus Meliala, kondisi tersebut tidak baik bagi korps Bhayangkara.
“Ini makin memperlihatkan semacam
power struggle (perebutan kekuasan) di internal Polri, yang kemungkinan melibatkan eksternal juga,†kata Adrianus kepada wartawan, Jumat (29/11).
Adrianus yang juga menjabat sebagai komisioner Ombudsman ini berpandangan, kekosongan jabatan tersebut tak akan berpengaruh jika hanya dalam jangka waktu pendek.
Namun berbeda halnya jika terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Salah satu yang paling berpengaruh adalah pelayanan kepada publik.
"Sangat mungkin (berpengaruh) untuk jangka panjang," katanya.
Perebutan kekuasaan itu juga memberikan efek seperti dua gelombang yang saling menghujam. Di satu sisi, calon kuat selama ini Irjen Listyo Sigit Prabowo bisa menganggap Kapolri merasa belum pas dengannya.
Di sisi lain, ini kesempatan bagi calon lain untuk bergerilya mendapatkan posisi. "Ujung-ujungnya, kondisi ini membuat internal Korps Bhayangkara tidak kondusif," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: