"Saya pikir Pak Enggar (Mendag) bukan satu-satunya yang salah, tapi Kementerian Koordinator Ekonomi yang seharusnya membuat rencana konsumsi, produksi, distribusi, hingga impor juga tidak luput dari salah," kata Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Nailul Huda saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (2/12).
Huda menilai, sisa beras ini membuktikan perencanaan kebijakan soal impor di Indonesia masih berantakan.
"Impor tidak tepat angkanya, itu kesalahan yang seharusnya bisa dihindari," pungkasnya.
Sisa beras yang kini membusuk di gudang Bulog disinyalir karena kelebihan impor yang dilakukan Enggar tahun 2018 silam. Kala itu, politisi Nasdem ini mengimpor hingga 2,25 juta ton. Akibatnya, sisa beras dengan nilai hingga 160 miliar yang sudah tersimpan lebih dari setahun itu tak bisa digunakan lagi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: