Dalam penegasannya, Jokowi mengatakan, ada tiga maksud di balik usul itu. Pertama, untuk menampar mukanya. Kedua, mencari muka. Ketiga untuk menjerumuskan dirinya.
Walau bisa menerima isi pernyataan Jokowi, namun politisi Partai Gerindra Iwan Sumule menilai cara Jokowi menyampaikan keberatan itu masuk dalam kategori terlalu berlebihan.
Menurut Iwan ada cara yang lebih elegan. Misalnya, memanggil Bambang Soesatyo yang menjadi motor utama kampanye penambahan masa jabatan presiden melalui amandemen UUD 1945 itu.
Iwan juga mengingatkan Jokowi bahwa yang mengusulkan hal itu awalnya adalah Partai Nasdem yang dipimpin Surya Paloh.
Adapun Bamsoet, sebut dia, hanya ngikut.
“Tudingan menampar, cari muka dan menjerumuskan oleh Pak Jokowi terlalu berlebihan. Menunjukan komunikasi politik yang kurang baik,†ujar Iwan.
“Kan tinggal panggil Bamsoet, minta hentikan kampanye itu jika tak berkenan,†demikian Iwan Sumule.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: