Terlepas dari itu, anggota Badan Sosialisasi MPR RI, Willy Aditya ingin perdebatan tidak hanya menjadi konsumsi elite politik. Tapi turut membumi dan melibatkan seluruh kalangan masyarakat.
Sebagaimana tradisi dialog para pendiri bangsa, perdebatan selalu melibatkan rakyat. Dahulu, urainya, pendiri bangsa Indonesia berdebat keras tentang prinsip-prinsip yang akan menjadi landasan negara.
Dari perdebatan itu, ide-ide dasar negara kemudian mengalir begitu deras dari kelompok yang berbeda pandangan begitu tajam. Namun dari semua perdebatan itu, akhirnya ditemukan satu titik kesamaan sebagai kesepakatan bersama.
Kala itu, semua ide mengenai dasar negara mulai dari negara Islam, sosialis, demokrasi, hingga komunis didebatkan. Hanya satu ide yang ditolak oleh semuanya, liberalisme.
“Itu fakta sejarah, bagaimana dasar negara hari ini dilahirkan,†ungkap politisi Nasdem itu kepada wartawan, Rabu (4/12).
Sementara dalam menyikapi berbagai amandemen tersebut, Willy menegaskan bahwa partainya secara tegas menginginkan amandemen UUD secara menyeluruh. Dengan catatan, kajian yang dilakukan mempertimbangkan cita-cita Indonesia masa depan.
“Artinya amandemen bukan hanya demi kepentingan jangka pendek, namun untuk perbaikan menyeluruh,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: