Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Proyek LRT Tidak Berdasar Kajian Teknis Mendalam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Minggu, 08 Desember 2019, 20:44 WIB
Proyek LRT Tidak Berdasar Kajian Teknis Mendalam
Uji coba LRT/Net
rmol news logo Konsep pembangunan proyek light rapid transit (LRT) dinilai sebagai sebuah pemborosan. Pasalnya, konsep LRT sebatas berorientasi proyek tanpa mempertimbangkan aspek kemanfaatan.

Begitu tegas praktisi dan pemerhati masalah transportasi logistik, Bambang Haryo Soekartono. Menurutnya, proyek LRT tidak berdasarkan kajian teknis dan ekonomis secara mendalam, sehingga kurang bermanfaat.

"Saya melihat LRT ini tidak melalui litbang yang benar, tidak sesuai dengan kondisi ekonomi dan kebutuhan riil masyarakat,” katanya kepada wartawan, Minggu (8/12).

Secara konsep, dia menilai LRT seharusnya menjadi angkutan dalam kota, bukan antarkota, apalagi membentang sepanjang 130,4 km mencakup Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

“Kalau antarkota itu yang cocok kereta commuter biasa. Jadi bisa mengangkut penumpang dalam jumlah besar, sekaligus relnya dapat dilintasi kereta logistik,” tegasnya.

Sementara mengenai rincian proyek, Bambang menyoroti penggunaan rel berukuran 1.435 mm yang biasa dipakai untuk KA kecepatan di atas 200 km per jam. Sementara LRT maksimal hanya berkecepatan 60 km per jam.

“Jadi cukup pakai rel standar 1.067 mm,” tegas politisi Gerindra itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA