Dalam sambutannya, Luhut menyampaikan INSA harus mampu menjadi profesional lantaran dinilai sebagai asosiasi poros maritim berpengaruh di Indonesia bahkan tingkat Asia.
"Saya kira INSA ini adalah ujung tombak dari cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia, jadi kita harus betul-betul profesional," ujar Luhut.
Mengenai adanya pertanyaan dari Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto terkait investasi asing di industri pelayaran. Menko Luhut meminta INSA harus dapat memberikan feedback mengenai aturan investasi asing pelayaran.
"Kalau memang masuk akal kenapa tidak, soal investasi juga jangan memikirkan diri sendiri sebab kita juga bagian dari masyarakat internasional, yang jelas
national interest di atas segalanya," ujarnya.
Luhut juga menyoroti mengenai keselamatan dan keamanan di laut. Dia mengakui industri pelayaran nasional masih terkendala dengan adanya badan tunggal penjaga laut.
Namun, Luhut menegaskan, dalam waktu segera pemerintah akan menjadikan Badan Keamanan Laut (Bakamla) sebagai
coast guard.
"Nanti Bakamla itu akan menjadi
coast guard sepenuhnya, dan nantinya Bakamla itu akan menjadi
partner buat INSA juga di laut," katanya.
Luhut juga mendorong agar anggota-angota INSA untuk mulai menggunakan kapal-kapal produksi dalam negeri, dan terkait suku bunga. Dia menjelaskan, pemerintah akan terus berupaya menurunkan suku bunga, akan tetapi dengan jalan tidak menekan dan tetap melihat mekanisme pasar.
"Kalau boleh kapal-kapal bekas itu kita kurangi dan kita mulai gunakan kapal produksi dalam negeri, seperti diketahui industri kita sudah bisa membangun kapal hingga 50 ribu ton. Lalu terkait suku bunga yaitu 11-12 persen rupiah dan kalau dolar tenornya hanya lima tahun dan turun tujuh persen. Suku bunga ini akan turun sejalan dengan penurunan
current account defisit kita, kita kasih ke
market mechanism dan tidak boleh kita tekan, ini perlu kita lihat lagi," urainya.
"Tetapi saya kira teman-teman INSA tadi semangatnya untuk menggunakan
local content juga sangat tinggi," tandas Luhut menambahkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: