Acara yang digelar cukup mewah di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta itu menghasilkan keputusan Airlangga Hartarto kembali menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2019-2024.
Tapi, bukan Golkar namanya kalau Munas tidak dihiasi dinamika dan intrik. Di awal-awal, tarik ulur Ketua MPR Bambang Soesatyo yang berniat menantang Airlangga di bursa calon ketum.
Tidak sedikit juga yang kemudian menyimpulkan bahwa dinamika tersebut akan bermuara pada pecahnya Golkar. Paling ekstrim, ada isu Munas tandingan.
Kebesaran Hati BamsoetSuasana yang memanas itu berubah drastis, hanya beberapa jam sebelum Munas dibuka pada Selasa malam (3/12). Yakni, ketika Bamsoet menyatakan mundur sebagai calon ketua umum.
Alasannya pun cukup membuat Bamsoet layak dinobatkan sebagai kader paling besar hati. Dia mundur demi menjaga keutuhan Partai Golkar pasca Munas.
Bukan tanpa alasan Bamsoet menyatakan alasan itu. Pada tahun 2020 Partai Golkar harus mempersiapkan kader terbaik untuk Pilkada serentak dan juga menyongsong Pemilu 2024.
Airlangga Dapat Dua Mandat MunasSetelah mundurnya Bamsoet, Munas pun berlangsung adem dan sejuk. Bahkan, Presiden Joko Widodo yang membuka Munas mengatakan "Munas Partai Golkar sejuk sejak pintu masuk".
Rangkaian demi rangkaian Munas setelah itu, berjalan dengan lancar. Laporan pertanggungjawaban DPP Partai Golkar yang dibacakan Airlangga sebagai ketua umum diterima mulus oleh peserta Munas.
Bahkan, dalam pandangan umum DPD I dan DPD II serta ormas sayap Golkar secara bulat juga menyatakan Airlangga sebagai ketua umum kembali.
Lebih dari itu, Airlangga juga dimandatkan oleh forum Munas untuk menjadi prioritas utama dalam mengusung calon presiden pada Pemilu 2024.
Pertahankan Lodewijk F. PaulusUsai ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024 pada Rabu malam (4/12), Airlangga juga ditetapkan sebagai formatur tunggal.
Hanya saja, dalam hal formatur itu Airlangga dibantu empat orang. Yakni, Ahmad Doli Kurnia, Zainuddin Amali, Melki Laka Lena dan Ilham Permana.
Dalam penyusunan pengurus DPP Partai Golkar, Airlangga diberikan waktu paling lama 60 hari.
Tetapi, dalam penutupan Munas pada Kamis malam (5/12), Airlangga secar terbuka mengumumkan Lodewijk sebagai Sekretaris Jenderal yang akan membantunya kembali.
Sementara, untuk struktur pengurus DPP lainnya akan diselesaikan dalam 45 hari ke depan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: