Ketua DPD Gerindra Provinsi Papua, Yanni yang turut memfasilitasi kunjungan tersebut menjelaskan bahwa pertemuan dengan ketua umum Gerindra itu berlangsung hangat.
"Pak Prabowo menyampaikan terima kasih atas aspirasi para tokoh Papua. Terkait masukan soal peningkatkan akses dalam rekruitmen TNI, Menhan akan melakukan affirmative action terhadap orang asli Papua agar mendapat porsi lebih dalam rekrutmen anggota TNI," kata Yanni kepada wartawan, Rabu (11/12).
Pertemuan tersebut berlangsung selama hampir tiga jam. Menyinggung karakter orang Papua yang suka blak-blakan namun berhati baik, Prabowo akan mengedepankan pendekatan melalui hati, bukan militeristik.
"Saya sebagai Menhan selalu meminta prajurit TNI melakukan pendekatan kepada rakyat dengan hati, bukan pendekatan represif-militeristik yang bisa mengorbankan masyarakat," kata Prabowo.
Dalam kesempatan tersebut, para tokoh menyampaikan 10 pokok pikiran kepada Menhan Prabowo. Pertama soal distribusi SDM orang asli Papua (OAP) dalam birokrasi pusat pemerintahan, termasuk penempatan OAP pada eselon tertentu di Kemenhan. Kedua, pemerataan dan distribusi kesejahteraan orang Papua melalui subsidi kegiatan sosial ekonomi berbiaya tinggi.
Ketiga, pengembangan wilayah perbatasan NKRI di Papua sebagai pusat pertumbuhan ekonomi agar Orang Asli Papua di wilayah-wilayah perbatasan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Empat, pengembangan kota-kota bersejarah di Papua yang ikut andil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia sebagai pusat destinasi wisata sejarah seperti di Biak, Serui dan Boven Digoel.
Lima, peningkatan kesadaran ketahanan Nasional di Papua dan Papua Barat dengan membentuk Badan Pengembangan Ideologi Pancasila (BPIP) Perwakilan Papua dan Papua Barat di Jayapura. Enam, pemulihan solidaritas nasional di Papua dalam konteks penghargaan terhadap tokoh-tokoh papua yang ikut andil dalam sejarah perjuangan kemerdekaan serta penyelesaian isu-isu HAM yang berbasis pada jaminan kesejahteraan keluarga korban pelanggaran HAM.
Tujuh, mengendalikan secara efektif operasi militer dalam pengejaran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua agar tidak berdampak kepada masyarakat sipil. Delapan, membangun sarana dan prasarana transportasi darat dan udara di wilayah pegunungan yang efektif dan berkualitas sebagai bagian dari strategi membangun pertahanan nasional.
Sembilan, meningkatkan akses orang asli Papua dalam rekruitmen menjadi prajurit TNI/Polri. Dan terakhir eningkatkan kesejahteraan prajurit TNI/Polri yang ditugaskan di Papua, terutama di wilayah-wilayah konflik.
Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Forum Peduli Papua Maju adalah tokoh masyarakat Saireri, Petrus Yoram Mambai; akademisi, Daniel Ayub Dawan; tokoh agama Otniel Sem; tokoh HAM Papua, Mathius Murib; tokoh pemuda Jayapura, Budi Projonegoro Yokhu. Tokoh masyarakat Imbuti-Malid Merauke, H Williem Waros Gebze.
Penasihat masyarakat Mutu Merauke, Marselino Yokomdo, tokoh agama Simson Sonny Manoach, Bupati Boven Digoel, Benediktus Tambonop; Bupati Asmat, Elisa Kambu; Bupati Yahukimo, Abok Busup, Wabup Raja Ampat, Manuel Piter Urbinas.
Koordinator Kabupaten Yahukimo, Nathan Pahabol; Koordinator Kabupaten Intan Jaya, Apeniel Sani; Viktorianus Ohoiwatun; Fachri Lahmady; dan Koordinator Muslim Asmat, Jasman Tumpu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.