Dia mengungkapkan di hadapan kader partainya bahwa Pemilu selanjutnya masih lama dilaksanakan, sehingga ia menghimbau agar menghormati pemerintah.
"Apalagi jika semangat dan nafsunya adalah untuk mendapatkan kekuasaan di tahun 2024. Juga tidak etis, karena pemerintahan Presiden Jokowi yang kedua baru mulai melaksanakan tugasnya. Mari hormati pemerintah kita, dan tentunya rakyat kita," ungkap SBY di Jakarta Convention Centre (JCC), Rabu (11/12).
Pemilihan Umum (Pemilu), lanjut SBY, adalah sebuah kontestasi politik untuk sebuah menentukan siapa pengusanya. Kini, Pemilu Presiden 2019 telah memenangkan Joko Widodo dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
​Pendiri Partai Demokrat ini pun berpendapat, iklim permusuhan mesti dihentikan, guna mendukung pemerintahan Presiden terpilih.
"Saatnya kita menghentikan suasana permusuhan. Saatnya kita menghentikan politik yang membelah dan memisahkan. Saatnya pula, kita kembali membangun hubungan antar kekuatan politik yang lebih damai dan menyatukan," ucap SBY.
"Hubungan yang bernuansa kawan dan lawan harus kita ganti dengan hubungan antar mitra," tambahnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: