Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bela Andi Arief, Demokrat Siap Hadapi Politisi PDIP Henry Yoso

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 12 Desember 2019, 13:15 WIB
Bela Andi Arief, Demokrat Siap Hadapi Politisi PDIP Henry Yoso
Andi Arief/Net
rmol news logo Andi Arief dilaporkan politisi PDI Perjuangan Henry Yosodiningrat karena postingan Politisi Partai Demokrat itu di media sosial. Sebelumnya, Henry Yoso sempat berusaha melaporkan pengamat Rocky Gerung.

Terkait pelaporan Henry Yoso terhadap Andi Arief, Partai Demokrat menegaskan siap untuk membela habis-habisan kadernya yang dilaporkan oleh politisi patai banteng moncong putih itu.

"Karena sudah dilaporkan tentu akan kita hadapi ya. Apalagi Andi Arief inikan Wasekjen Partai Demokrat, tentu partai akan membela," ujar Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (12/12).

Jansen menuturkan, sebuah video beredar kemarin, Andi Arief diancam akan digebuki di depan anak dan istrinya. Itu disampaikan oleh Henry Yoso di depan khalayak ramai.

Namun, lanjut Jansen, pihaknya sebetulnya ingin membuat suasana semakin teduh dan berkepanjangan dan akhirnya mengurungkan niat melaporkan balik Henry Yoso.

"Padahal ancaman kekerasan fisik ini jelas kualifikasinya secara pidana lebih tinggi dari sekedar pencemaran nama baik. Dengan adanya laporan polisi ini pasti tensi jadi naik lagi," kata Jansen.

Lebih lanjut, dia menyarankan agar masalah tersebut tidak berlarut-larut dan berkrpanjangan. Sebab masalah yang berasal dari kalangan elit, dan jika turun hingga ke akar rumput, maka para elit yang salah.  

"Lebih baik semua duduk bareng. Jika sampai mengalir ke "grassroot" kita para elit ini yang salah. Karena persoalan ini bermula dari debat terkait Pancasila, mari kita selesaikan juga persoalan ini dengan mekanisme sila keempat "musyawarah mufakat". Mari kita buktikan Pancasila itu memang relevan untuk menyelesaikan masalah dan sudahi pertikaian ini," demikian Jansen.

Hendry Yoso melaporkan Andi Arief karena postingan "Kawan-kawan PDIP yang sekarang ada dan mendapatkan posisi dalam partai dan kekuasaan -mayoritas PDIP otot-. Faksi otak tersingkir. Itu penjelasan kenapa preman seperti Hendri Yosodiningrat melaporkan Rocky Gerung" di akun @AndiArief__.

Sebelumnya, Bareskrim Polri menolak laporan Henry Yoso yang hendak melaporkan Rocky Gerung karena dianggap menghina Presiden Jokowi. Rocky dianggap menghina Presiden karena menyebut Jokowi tidak paham Pancasila.

Henry Yoso mengaku kecewa kepada Bareskrim karena menolak laporannya apalagi telah menunggu lebih dari 4 jam. Polisi beralasan, Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) itu belum mendapat kuasa dari Jokowi sebagai pihak yang merasa dirugikan.

Dia menyebutkan, sebagai mantan anggoat Komisi III DPR dan berasal dari Lampung, dia mengaku kecewa atas sikap Rocky yang diangkap menghina Jokowi. Kata advokad senior itu, 60 persen masyarakat Lampung merupakan pemilih Jokowi.

"Saya khawatir Rocky Gerung dibacok sama orang Lampung. Karena apa? Rakyat Lampung kecewa sedih pedih melihat Presiden-nya dicaci maki, dikatakan tidak paham Pancasila. Dia pasti akan besar kepala dengan peristiwa ini. Dan dia akan mengulangi ini lagi akan menghina Presiden," kata Henry Yoso. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA