Bagi pengamat politik dari Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah penunjukan itu seolah mengukuhkan bahwa Presiden Joko Widodo memang tengah didominasi oleh kepentingan partai.
“Sembilan yang dipilih hemat saya antiklimaks, terlalu dominan tokoh politik dan korporasi,†ujarnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (13/12).
Penunjukan Wiranto cs, sambung Dedi, seperti menyiratkan bahwa apapun keputusan Jokowi harus mendapat persetujuan dari partai politik. Sebab, mayoritas pemberi pertimbangan Jokowi berasal dari partai politik.
“Sehingga makin menguatkan posisi parpol dalam keputusan-keputusan presiden,†tambahnya.
Dia lantas menyayangkan tidak adanya kehadiran tokoh bangsa yang terbukti bijaksana dalam susunan tersebut. Seperti mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir, juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin.
“Disayangkan tokoh bangsa yang sejauh ini terbukti bijaksana dalam menghadapi persoalan nihil. Padahal mereka terbebas dari urusan politis, juga korporat,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: