Pasalnya, Pakde Karwo merupakan mantan fungsionaris Partai Demokrat, yang tidak ada di lingkaran pemerintah.
Dugaan mencuat bahwa Pakde Karwo sengaja dipersiapkan istana untuk mengambil alih pucuk pimpinan Demokrat dari keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Soekarwo diyakini akan dipasang untuk mengalahkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang digadang akan meneruskan langkah ayahnya di Kongres Partai Demokrat tahun depan.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio memiliki pandangan lain. Menurutnya hal itu merupakan sesuatu yang sulit untuk Karwo.
“Nggak bisa (merebut). Demokrat itu partainya SBY. Selama masih ada SBY, Karwo harus meyakinkan dulu bahwa dia layak untuk menggantikan AHY," ujar pria yang akrab disapa Hensat kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (13/12).
Kendati begitu, pendiri lembaga survei Kedaikopi ini turut menuturkan Karwo masih punya peluang bila ingin menjadi penasihat partai.
"Karwo bisa meyakinkan SBY agar dia diangkat anak sama SBY. Baru bisa saingi AHY," pungkas Hensat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: