Pasalnya, bidang usaha yang dikerjakan oleh anak cucu perusahaan plat merah itu tidak sejalan dengan bidang usaha yang digeluti induknya.
Staf Khusus Presiden Arif Budimanta menyebutkan, anak cucu BUMN ada yang memiliki usaha jasa cleaning service, catering, rumah sakit hingga hotel.
Jenis-jenis usaha itu berada di bawah naungan perusahaan BUMN besar seperti Pertamina, Pelni hingga PTPN.
"Apa urusan perusahana BUMN memiliki anak usaha, badan usaha punya catering. Maksudnya menunjang enggak? Jangan jauh dari
core concern-nya (bidang yang difokuskan)," kata Arief dalam diskusi "Garuda dan Momentum Pembenahan BUMN" di Jakarta, Sabtu (14/12).
"Perusahaan pertambangan itu hampir semua punya rumah sakit, Pertamina banyak, Pelni, PTPN di Medan kalau kita lihat ada rumah sakit. Ini harusnya dikelola secara profesional," sambung Arif.
Anak cucu perusahaan yang berpotensi mematikan usaha rakyat dan swasta itu, diakui Arif bakal dimoratorium atau dihentikan, dengan mengacu kepada Keputusan Menteri (Kepmnen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) SK Nomor 315/MBU/12/2019.
"Ini akan dikonsolidasi, jadi
by intention itu memang awalnya untuk kebutuhan karyawan, mungkin 20-30 tahun lalu. Tapi kita harus
redesign dong," pungkas Arif Budimanta.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: