Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Islah Bermartabat Satu-satunya Obat Untuk Menyelamatkan PPP

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Sabtu, 14 Desember 2019, 15:53 WIB
Islah Bermartabat Satu-satunya Obat Untuk Menyelamatkan PPP
Suharso Monoarfa dan Humphrey Djemat/Net
rmol news logo Dualisme atau pembelahan sempurna pada struktural Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mulai tingkatan pusat hingga ke anak ranting telah membawa dampak buruk pada Pemilu 2019.

Cermin buruk rupa PPP bisa dilihat pada perolehan kursi baik pada tingkat provinsi maupun pada tingkat nasional.

Fakta Pemilu 2014, PPP memperoleh 39 kursi atau sekitar 6 persen dari total kursi DPR RI. Namun pada Pemilu 2019, elektabilitas PPP mengalami penurunan yang sangat signifikan, yakni hanya memperoleh 19 kursi DPR atau sebesar 4 persen.

Terjadi penurunan 20 kursi DPR. Nyaris saja Partai Kabah tidak lolos ambang batas parlemen alias parliamentary threshold.

Direktur Eksekutif Nation and Character Building Institute (NCBI) Juliaman Saragih mengatakan, terpuruknya posisi PPP dalam pemilu lalu tidak terlepas dari dualisme PPP.

Dampaknya adalah terjadi fragmentasi pengurus mulai dari tingkat pusat hingga daerah. Inilah yang membuat posisi PPP semakin lemah secara elektoral.

Oleh karena situasinya semakin sulit dan membutuhkan langkah konkrit untuk menemukan kembali kejayaan PPP, langkah yang diambil tentu mesti langkah yang setara dan bermartabat agar semua pihak mendapatkan ruang kolaborasi untuk membangun partai yang bermartabat.

Oleh sebab itu, kedua kubu PPP baik pimpinan Suharso Monoarfa maupun PPP pimpinan Humphrey Djemat mesti duduk bersama untuk membahas langkah penyelamatan PPP.

"Saya yakin, jika dua kekuatan besar PPP tersebut bersatu, maka pada Pemilu 2024, PPP akan bangkit menjadi partai umat yang diperhitungkan," ujar Juliaman, Sabtu (14/12).

Momentum Mukernas PPP kubu Suharso Monoarfa menjadi pintu masuk untuk membahas tindakan penyelamatan PPP melalui islah yang bermartabat. Semua kepentingan pribadi dan kelompok mesti dikesampingkan demi kepentingan partai.

"Hanya dengan cara demikian PPP akan bangkit pada pemilu 2024. Kalau mau bangkit, maka perlu ada tindakan penyelamatan melalui islah yang bermartabat," demikian Juliaman. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA