"Ini wartawan sekarang ini ngaco , Pak Moeldoko bilang kita ndak ikut campur, saya bilang juga ndak ikut campur tapi kita diplomasi lunak. Diplomasi lunak itu artinya tidak ikut campur," tegasnya kepada wartawan di kediaman Menkominfo Johnny G Plate, Kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu (25/12).
Mantan Ketua MK ini menjelaskan, diplomasi lunak dalam kasus Uighur yang dimaksud ialah mengoptimakan cara-cara diplomatis untuk tetap bersikap terkait dugaan pelanggaran HAM yang menimpa Muslim Uighur di Xinjiang China itu.
"Kalau ikut campur kan langsung berhadapan. Ini ndak ikut campur, ya kita lunak saja seperti saya memanggil Dubesnya. Gimana, oke Indonesia ndak akan intervensi," bebernya.
"Sama persis kok kalimat saya dengan Pak Moeldoko. Tapi kalau media-media zaman sekarang ini judulnya bombastis. Jangan suka gituan lah," imbuh Mahfud.
Sebelumnya, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menegaskan Indonesia tidak akan ikut campur soal etnis Uighur di Xinjiang China.
Menurutnya, itu urusan dalam negeri negiri China. Moeldoko menegaskan bahwa sikap pemerintah Indonesia telah sesuai dengan prinsip standar hubungan internasional.
"Saya pikir sudah dalam standar internasional bahwa kita tidak memasuki urusan luar negeri masing-masing negara," kata di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (23/12).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: