Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tidak Pas Salahkan Wiranto, OSO Yang Harusnya Introspeksi Dan Mengundurkan Diri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Kamis, 26 Desember 2019, 12:17 WIB
Tidak Pas Salahkan Wiranto, OSO Yang Harusnya Introspeksi Dan Mengundurkan Diri
Patrika S. Andi Paturusi/Net
rmol news logo Konflik internal Partai Hanura belum berakhir. Pernyataan kader Hanura pimpinan Oesman Sapta alias OSO, Inaz Nasrullah Zubir, menyulut emosi kader Hanura kubu Ambhara alias Bambu Apus.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Salah satunya, Wakil Ketua Umum Partai Hanura kubu Ambhara, Patrika S. Andi Paturusi. Anggie sapaan akrab Patrika mengaku tidak terima jika mantan Ketum Hanura yang juga pendiri Wiranto disalahkan terkait dengan kondisi Hanura saat ini.

"Mereka yang mengklaim sebagai pendiri Hanura dan menggelar jumpa pers, kemudian menyudutkan Pak Wiranto, harusnya merekalah yang diam, tak berkeringat berjuang untuk Hanura tapi malah banyak bicara," kata Anggie, Kamis (26/12).

Anggie juga meluruskan pernyataan Inaz soal OSO jadi Ketum Hanura karena dipaksa oleh Wiranto.

Termasuk soal isi fakta integritas yang dikatakan dibuat atas keinginan Wiranto dkk.

"Tidak betul itu. Ini pernyataan yang menyesatkan," tegas Anggie mebantah pernyataan Inaz seperti diberitakan RMOL Banten.

Dijelaskannya, fakta integritas yang ditandatangani OSO dibuat atas kesadaraan diri, tidak ada unsur paksaan. Apalagi OSO bukan karakter yang mudah untuk dipaksa.

"Contohnya saja dipaksa mundur jadi ketua umum partai oleh KPU sebagai syarat pencalonan dia di DPD RI atas keputusan lembaga MK saja tidak mau, bahkan KPU dan MK didemo. Jadi, mana mungkin dia mau dipaksa untuk tanda tangan fakta integritas," papar Anggie.

Harusnya, lanjut Anggie, Hanura kubu OSO instropeksi. Hanura anjlok seperti sekarang justru karena ketidakbecusan ketumnya.

"Kenapa malah menyalahkan Pak Wiranto. Harusnya mereka sadar, tanggung jawab Hanura itu ada di tangan OSO selaku ketua umum, bukan di tangan Wiranto sebagai ketua dewan pembina," kesal Anggie.

Menurutnya, dengan gagalnya Hanura lolos ke DPR, maka ini membuktikan keyakinan mayoritas kader di bawah bahwa kepemimpinan OSO tidak bisa banyak diharapkan.

Sebagai kader yang dari awal berjuang dan simpatisan Hanura, pihaknya menuntut OSO bertanggung jawab atas keterpurukan Hanura pada Pemilu 2019.

"Karena Hanura enggak lolos PT, ketumnya harusnya mundur dong dari jabatannya. Itu juga kan isi dari fakta integritas, janji akan menambah kader Hanura di DPR tapi perolehan suara Hanura malah makin terpuruk," kesal Anggie.

Anggie berjanji, bersama pendiri, kader dan simpatisan Hanura, bakal terus berjuang melakukan upaya penyelamatan partai ke depan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA