Pria berkacamata yang mengenakan jaket hitam itu mengaku bernama Said Turtub. Dia naik ke atas mobil komando dan berbicara dengan menggunakan bahasa Xinjiang, China.
Seorang penerjemah mengartikan kalimatnya saat menyapa demonstran. Penerjemah itu menyebut bahwa Said merupakan pemuda berusia 35 tahun dari etnis Uighur.
“Terima kasih saudaraku di Indonesia karena kalian memberikan perhatian kepada Uighur. Walaupun warga dunia terdiam tapi kalian tetap menyuarakan suara kalian,†ujar Said seperti yang disampaikan penerjemah.
Menurutnya, aksi ini tidak hanya mewakili umat musli di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia atas tindakan diskriminatif di Xinjiang.
Said juga mengaku tidak bisa berkomunikasi dengan keluarganya yang berada di Xinjiang lantaran pemerintah China menuntup akses komunikasi mereka.
“Kami tidak bisa menghubungi keluarga kami disana dan mereka berusaha menghilangkan bangsa Uighur dari sana,†ucapnya.
“Free Uighur!†teriak Said sambil mengepal tangan.
Said berharap dengan adanya aksi besar-besaran di Indonesia, pemerintah China tergerak untuk membebaskan muslim Uighur.
“InsyaAllah dengan adanya demo dunia akan melihat dan insyaAllah muslim Uighur terbebas dari China,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: