Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Penyakit Jiwasraya Ibarat Bisul Yang Baru Pecah Tahun 2018

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Minggu, 29 Desember 2019, 14:49 WIB
Penyakit Jiwasraya Ibarat Bisul Yang Baru Pecah Tahun 2018
Politisi PDI Perjuangan, Dedi Sitorus (tengah)/RMOL
rmol news logo Skandal PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang belakangan muncul adalah ledakan besar dari persoalan yang sudah berlangsung cukup lama.

Politisi PDI Perjuangan, Dedi Sitorus menyebut kasus tersebut bermula dari Program JS Saving Plan yang tidak sesuai aturan di tahun 2013. Namun demikian, kegagalan program tersebut terus menumpuk dan baru meledak di tahun 2018.

"Ibarat bisul, itu pecahnya 2018," ujar Dedi dalam diskusi bertema"Bara Jiwasraya Sampai Istana?" di Bilangan Gondangdia, Jakarta, Minggu (29/12).

"Jadi 2013 mrk meluncurkan JS Saving Plan dengan memberikan kepastian keuntungan 9 hingga 13 persen. Ini tidak boleh, ini melanggar OJK. Melanggar peraturan," katanya menambahkan.

Dedi menyebutkan bahwa bencana Jiwasraya dimulai saat tahun 2016. Di mana pada periode itu perusahaan asuransi plat merah itu mampu mengumpulkan premi Rp 17,6 triliun.

"Karena premi ini harus diinvestasikan untuk membayar ke nasabah, nah jatuh tempo tiap tahun. Karena tahun 2016 tahun terbesar mereka mengumpulkan premi," jelasnya.

Sambungnya, pada tahun 2018 lalu adalah tahun jatuh tempo Jiwasraya terhadap premi itu yang ternyata tidak sanggup dibayarkan.

"Jadi masalahnya bukan di mulai 2018. Kankernya meledak di 2018, jadi jangan di balik-balik," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA