Begitu pesan Anggota DPR RI Komisi XI Junaidi Auly menanggapi prospek ekonomi Indonesia tahun 2020.
“Masih ada persoalan defisit neraca perdagangan, utang, dan pertumbuhan ekonomi yang tentunya membutuhkan keseriusan,†kata Junaidi kepada wartawan, Jumat (3/1).
Politisi PKS itu mengingatkan bahwa publik sangat menanti kerja nyata dari pemerintah di saat situasi ekonomi global yang kurang kondusif. Tindakan tepat dibutuhkan agar masalah-masalah itu bisa segera diselesaikan.
Contoh pekerjaan rumah yang ada di depan mata adalah defisit APBN. Nilai defisit APBN tahun 2019 mencapai Rp 368,9 triliun, artinya sudah melampaui defisit yang ditetapkan sebelumnya yaitu Rp 296 triliun.
Artinya, defisit akan berimplikasi pada penambahan utang Indonesia di tahun selanjutnya.
“Ini harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat. Di sini jelas bahwa perlu perbaikan yang signifikan, khususnya terkait pengelolaan keuangan negara agar memiliki dampak yang lebih signifikan,†tutup Junaidi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.