Nahdlatul Ulama sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia dengan basis jemaah dari kalangan santri sudah tidak asing dengan istilah tersebut.
"Bukan hanya santri, tapi rakyat hanya dimanfaatkan suaranya ketika pemilihan umum," ujar Ketum PBNU Said Aqil Siradj kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (3/1).
Rasa kecewa terhadap pemerintah pun dilontarkan dalam kritik pedasnya, hal itu dilakukan sebagai pengingat kepada pemerintah agar tidak melupakan rakyat kecil yang telah berjuang untuk memenangkan pemilihan umum.
"Pilkada, pilgub dan pilpres, setelah itu rakyat ditinggal. Jadi bukan hanya NU," ungkanya.
NU sendiri, kata Said, bergerak sebagai advokasi rakyat kecil bukan sebagai oposisi pemerintah dalam memberikan kritik belakangan ini.
"Iya, NU bukan oposisi tapi advokasi," demikian Said.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: