Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kalau Serius Lawan Pemerintah Komunis China, Panggil Pulang Dubes Djauhari Oratmangun!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Jumat, 03 Januari 2020, 17:45 WIB
Kalau Serius Lawan Pemerintah Komunis China, Panggil Pulang Dubes Djauhari Oratmangun<i>!</i>
Saifullah Tamliha/Net
rmol news logo Pemerintah dinilai masih belum serius dalam menghadapi pelanggaran China atas wilayah kedaulatan Indonesia.

Sikap yang dikeluarkan pemerintah terkesan tidak tegas kepada kapal nelayan dan juga kapal perang dari Pemerintah Komunis China yang masuk ke wilayah Natuna.

Baca: Menlu Retno Marsudi: Indonesia Tidak Akan Pernah Mengakui Nine Dashed-lines China

Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha menilai tidak ada keseriusan pemerintah dalam menanggapi pernyataan Jurubicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuan yang menyebut perairan Natuna sebagai bagian wilayah Nansha.

Banyak kalangan menyebut Nansha sebagai wilayah kepulauan Spratly yang disengketakan. Tapi ada juga yang mengartikan Nansha sebagai mencakup seluruh zona perairan tradisional China.

Untuk menjawab hal tersebut, Tamliha mendesak agar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memanggil Dutabesar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun.

Tujuannya, untuk memberi penjelasan mengenai yang sebenarnya terjadi di Natuna. Termasuk, mengurai dari sikap resmi pemerintah China.

“Panggi dubes Indonesia untuk dimintai klarifikasi,” ujar politisi PPP itu kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (3/1).

Sejauh ini, sambungnya, Indonesia baru mendapat informasi mengenai aktivitas kapal-kapal China dari Beijing. Tapi belum mendapat penjelasan dari pihak sendiri yang ada di sana.

“Kita punya etika internasional dan itu bisa memanggil perwakilan negaranya apa maksudnya pernyataan itu,” tegasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA