Akibat kekurangan armada Damkar, penangan pascabencana banjir bandang yang melanda 11 titik di KBB tidak bisa optimal.
Demikian disampaikan politikus muda yang kini berkendaraan politik PDI Perjuangan saat menyambangi lokasi banjir sekaligus menyalurkan berbagai bantuan yang dibutuhkan warga terdampak banjir, di Kampung Pajagalan RT 01/02, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang.
Hengky mengatakan, peran armada Damkar sangat penting dalam membantu masyarakat membersihkan sisa material lumpur banjir di rumah-rumah warga. Namun, karena armada yang dimiliki masih minim, penanganan pasca banjir menjadi kurang optimal.
Pasalnya, KBB hanya memiliki dua unit mobil Damkar. Itu pun harus digunakan secara bergantian, dari tempat bencana di titik satu ke titik lainnya yang diterjang banjir.
“Unit Damkar yang kita miliki hanya dua, mungkin nanti kita coba evaluasi. Tetapi kita coba tuntaskan (penanganan pascabencana) karena ini tanggung jawab kita juga,†ucap Hengky saat ditemui, Jumat (3/1).
Diterangkan Hengky, dalam satu minggu ke depan, Pemda KBB akan memfokuskan menanggulangi permasalahan tanggul-tanggul sungai yang jebol. Sebab, jika tidak ditangani dengan sesegera mungkin, dikhawatirkan banjir susulan akan kembali merendam pemukiman warga saat terjadi hujan lebat.
“Jadi pembangunan tanggul itu dilakukan untuk mengantisipasi banjir datang kembali saat hujan deras turun. Mudah-mudahan kita bekerja secepat mungkin selama tujuh hari ini bisa diselesaikan pembuatan tanggul dan lainnya,†tegasnya.
Seperti diketahui, terdapat 11 titik banjir yang melanda dua kecamatan di KBB, Selasa (31/12) lalu. Dua kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Ngamprah dan Kecamatan Padalarang yang mana terdapat 462 KK atau sebanyak 1.529 jiwa terdampak peristiwa nahas tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.