“Implemetasi
tax amnesty (TA) keliru. TA-nya sendiri saya dukung, bahkan jika perlu, dibuat TA ketiga, tapi harus dijalankan dengan benar,†kata ekonom Drajad Wibowo kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (6/1).
Menurutnya, sosialisasi
tax amnest kurang efektif, baik secara sosialisasi maupun isi pernyataan yang disampaikan ke publik mengenai adanya kebijakan tersebut.
“Akibatnya, masih banyak orang yang takut dan salah pengertian sehingga tidak ikut TA. Bahkan yang ikut pun banyak yang mengeluh karena merasa terjebak,†katanya.
“Yang lebih berat, sektor seperti properti jadi terpukul karena orang takut dikejar pajak jika mereka berinvestasi banyak di properti. Padahal properti itu sangat menolong sektor hulunya, mulai dari bahan bangunan sampai tukang,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: