Kedua pemimpin membahas mengenai kerjasama bilateral antara Irak dan Italia yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, khususnya kerjasama untuk stabilisasi dan perang melawan terorisme.
Mengutip rilis yang disampaikan Palazzo Chigi, PM Conte menyampaikan pada Presiden Irak keprihatinannya yang mendalam atas situasi yang terjadi saat ini.
PM Conte juga menyampaikan upaya Uni Eropa untuk mengerahkan tekanan dan misi diplomatik secara maksimum untuk dapat menurunkan sekaligus menghentikan ketegangan yang timbul beberapa hari terakhir ini.
Presiden Salih berterima kasih kepada PM Conte atas dukungan nyata Italia kepada Irak.
Kedua pemimpin berjanji untuk tetap berkomunikasi guna menyampaikan setiap perkembangan yang terjadi sehubungan dengan situasi politik dan kondisi keamanan saat ini.
Di hari yang sama saat PM Italia dan Presiden Irak berbicara melalui telepon, parlemen Irak melakukan pemungutan suara.
Anggota parlemen Irak melakukan pemungutan suara dalam sesi parlemen khusus terhadap resolusi untuk meminta AS menarik pasukannya dari Irak pada hari Minggu (5/1).
Hal ini untuk menanggapi serangan udara yang dilakukan AS pada Jumat pagi (3/1) yang menewaskan Jenderal Qassem Soleimani dan pemimpin milisi Irak pro-Iran, Abu Mahdi al-Muhandis.
Hadir dalam pemungutan suara itu adalah PM Irak Adel Abdul Mahdi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Presiden Irak Barham Salih melakukan percakapan telepon dengan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pada hari Minggu (5/1). 
