Pengamat ekonomi dan perpajakan Yustinus Prastawa melihat penurunan harga BBM tersebut merupakan hal yang wajar dan biasa.
Ini lantaran harga minyak dunia memang sedang terjadi penurunan harga. Sehingga, PT Pertamina juga harus menyesuaikan harga jual.
"Memang setahu saya non subsidi kan mengikuti harga pasar dan disesuaikan periodik ya. Jadi hal yang wajar dilakukan penyesuaian, kebetulan turun," ujarnya saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL pada Senin (6/1).
Sementara menanggapi sejumlah kalangan yang menyebut harga BBM merupakan bagian dari prestasi Basuki Tjahaja Purnama sebagai Komisaris Utama Pertamina, Yustinus menolak.
Menurutnya, penurunan harga murni sesuai mekanisme pasar dan tidak ada hubungannya dengan Ahok.
"Apalagi dia komisaris. Saya kira nggak sampai ke sana kewenangannya," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: