Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Demokrat: Ternyata Banjir Tol Cikampek Disebabkan Proyek Kereta Cepat Bukan Hoax

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Selasa, 07 Januari 2020, 07:36 WIB
Demokrat: Ternyata Banjir Tol Cikampek Disebabkan Proyek Kereta Cepat Bukan Hoax
Banjir di tol/Net
rmol news logo Banjir di Jalan Tol Cikampek menjadi catatan serius politisi Partai Demokrat, Roy Suryo. Sebab, banjir yang terjadi di KM 24,19 Jakarta-Cikampek dan KM 136 Cikampek-Cipali baru pertama terjadi.

Awalnya Roy Suryo menduga banjir itu terjadi karena pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Roy sendiri menyebut proyek yang dikerjakan PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) itu sebagai Kecebong, kependekan dari Kereta Cepat Bohong-bohongan.

“Mulai dari prasastinya yang salah, janji-janji awalnya yang meleset semua dari jadwal, izin-izinnya yang ugal-ugalan, kini ditengarai sebagai penyebab banjir Bandung Barat,” tegasnya kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Roy kini memastikan bahwa dugaan banjir karena proyek kereta cepat kini sudah kenyataan. Hal itu berdasarkan pernyataan langsung dari  Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi yang mengatakan penyebab banjir Tol Cikampek adalah proyek KCIC.

“Kalau kemarin Twit saya masih menyebut "ditengarai”, hari ini sudah pasti & ditegaskan langsung. Ini fakta bukan hoax,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (7/1).

Budi Setiyadi mengungkap bahwa banjir di KM 24,19 Jakarta-Cikampek dan KM 136 Cikampek-Cipali baru pertama terjadi. Setelah dirinya meninjau ke lokasi, ternyata proyek KCIC menjadi salah satu yang membuat tol banjir.

“Ternyata memang begitu ada pekerjaan tol elevated, begitu ada pekerjaan KCIC, untuk ada Waksita di sana, ada KCIC di sana, banyak yang tadinya saluran air, kemudian terhambat oleh jalan kerja," ujarnya di Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (6/1). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA