Dalam pertemuan tersebut, keduanya membicarakan sejumlah topik aktual antara lain menyangkut stabilitas kawasan regional, perdagangan dan investasi, serta peningkatan kerja sama antara kedua negara.
Jonathan Austin mengungkapkan rasa prihatin atas aksi provokasi yang dilakukan Tiongkok di kawasan Laut China Selatan. Jonathan menambahkan Tiongkok sangat membutuhkan Indonesia sebagai negara sahabat untuk menjaga stabilitas kawasan.
"Terlalu berisiko bagi Tiongkok untuk mengambil teritori Pulau Natuna dari Indonesia," ujar Jonathan.
Isu lain yang juga menjadi perhatian Jonathan adalah kebijakan pemerintah terkait radikalisme. Jonathan mengaku ingin mengetahui cara yang ditempuh pemerintah Indonesia dalam menghadapi radikalisme.
"Radikalisme merupakan tantangan yang akan selalu dihadapi setiap negara saat ini," ungkapnya.
Terkait Papua, Jonathan juga melontarkan banyak pertanyaan.
"Ketika saya berada di New Zealand, banyak anggota senat yang ingin tahu tentang permasalahan Papua dan bagaimana kebijakan dari pemerintah Indonesia," ungkap Jonathan.
Pemerintahan New Zealand dengan tangan terbuka siap membantu Indonesia dalam berbagai bentuk untuk membangun Papua.
"Kami sangat yakin rakyat Papua akan lebih sejahtera jika tetap bersama Pemerintah Indonesia. Untuk itu kami berkomitmen membantu Indonesia dalam berbagai bentuk untuk perkembangan Papua," ucapnya.
Moeldoko dan Jonathan juga membahas tentang peningkatan kerja sama dalam bidang militer. Menurut keduanya, kerjasama bidang militer yang telah terjalin selama ini berjalan sangat baik.
"Pendidikan militer New Zealand telah menghasilkan dua Panglima TNI, yaitu Jenderal Sutarto dan Jenderal Moeldoko," kata Moeldoko.
Jonathan pun mengundang Moeldoko untuk berkunjung ke New Zealand.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.