Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pembunuhan Jenderal Soleimani Mesti Dipertanyakan Dunia, Apa Benar Perintah Trump?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Selasa, 07 Januari 2020, 19:37 WIB
Pembunuhan Jenderal Soleimani Mesti Dipertanyakan Dunia, Apa Benar Perintah Trump?
Jenderal Qassem Soleimani/Net
rmol news logo Serangan udara Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat lalu (3/1), menewaskan kepala pasukan elit Iran al-Quds Jenderal Qassem Soleimani, dan wakil komandan milisi Irak yang dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Rakyat, Abu Mahdi al-Muhandis.

Tragedi berdarah ini diprediksi bakal mempertegang suasana di Timur Tengah, karena Republik Islam Iran menyatakan siap membalas kejahatan yang dilakukan Amerika.

Demikian pendapat yang dinyatakan Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban.

Sebab menurut Kaban, penyerangan yang dilakukan Amerika bisa dilihat karena faktor kesengajaan.

"Karena apa yang terjadi ini semacam pembunuhan secara sengaja atas pimpinan militer sebuah negara yang berdaulat," ucap Kaban saat ditemui di Hotel Gren Alia, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/1).

Untuk itu, Kaban menyarankan agar seluruh negara dunia dan bahkan otoritas keamanan dunia bisa melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan atas kejadian ini.

Sebab, muncul kekhawatiran dari Kaban akan tindak semena-mena Amerika atas penyerangan tersebut. Dimana, Amerika menyerang Soleimani bukan di negara asalnya Iran, melainkan di Irak.

"Saya cenderung harusnya itu dituntut. Dilakukan penyelidikan penyidikan, benarkah itu dilakukan oleh pemerintah resmi Presiden Amerika (Donald Trump). Supaya kedaulatan setiap negara itu diakui," ujar Kaban.

"Itu kan dilakukan di Irak. Jadi enak aja intervensi-intervensi seperti itu. Nanti kapan saja, dimana saja, bisa ada tindakan-tindakan yang tidak memperhatikan jurisdiksi," sambungnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA