Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Iran Sulit Berdamai Dengan AS Selama Trump Masih Berkuasa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Kamis, 09 Januari 2020, 17:17 WIB
Iran Sulit Berdamai Dengan AS Selama Trump Masih Berkuasa
Presiden AS, Donald Trump/Net
rmol news logo Pembunuhan Komandan Pasukan Quds, Letnan Jenderal Qassem Soleimani oleh Amerika Serikat ibarat menabuh genderang perang dengan Iran. Militer Iran pun telah melakukan serangan balasan yang mengarah 2 pangkalan militer AS yang berada di Irak.

Untuk meredam tensi yang terlanjur memanas, banyak negara meminta kedua negara yang bertikai untuk menempuh jalur damai. Pasalnya, jika pertikaian dua negara tersebut makin meluas, pertumbuhan ekonomi dan politik sejumlah negara akan terpengaruh.

Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana mengatakan, langkah perdamaian akan sulit ditempuh jika Presiden Donald Trump masih menjabat sebagai presiden.

“Sulit untuk damai, kalau Trump masih menjadi presiden. Karena sekarang ini yang jadi poin oleh Iran itu bukan lagi Amerika sebagai negara atau rakyatnya, tapi adalah Trump. Jadi kalau Trump masih jadi presiden, apakah mau berdamai dengan Iran? Tentu tidak,” ucap Hikmahanto usai acara diskusi perihal Natuna di Resto Tjikini 5, Jakarta Pusat, Kamis (9/1).

Pemerintah Iran sendiri, kata Hikmahanto, bukan mengincar negara Amerika melainkan Presiden Donald Trump perihal kematian Soleimani.

“Dan saya rasa mungkin Iran lebih fokus ke presiden Trump. Sehingga saat ada masalah internal yang terjadi di AS dan Presiden Trump tidak menjabat lagi, itu bisa menjadi solusi bagi Iran untuk tidak melakukan pembalasan lebih lanjut,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA