Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Festival Danau Toba Dibatalkan, Sugianto: Topeng Monyet Saja Bisa Ramai

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Senin, 13 Januari 2020, 15:13 WIB
Festival Danau Toba Dibatalkan, Sugianto: Topeng Monyet Saja Bisa Ramai
Sugianto Makmur/RMOLSumut
rmol news logo Festival Danau Toba (FDT) dinilai Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi kurang mampu menarik wisatawan untuk datang. Karena itu, FDT 2020 pun dibatalkan.   

Pernyataan Edy Rahmayadi ini kontan disesalkan banyak pihak. Di antaranya yang kecewa adalah anggota DPRD Sumut Periode 2019-2024 Sugianto Makmur.

Ditemui di sela-sela acara penutupan Rakernas I PDI Perjuangan di JIExpo Kemayoran Jakarta, Minggu (12/1), politikus asal dapil 12 Sumut ini menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan Edy Rahmayadi yang membatalkan Festival Danau Toba.

“Sayang sekali event berskala nasional itu batal dengan alasan nggak masuk akal. Sepi, tidak banyak yang datang katanya,” ungkap Sugianto kepada Kantor Berita RMOLSumut.

Sebagaimana diketahui, Gubernur Edy dengan sepihak membatalkan Festival Danau Toba tahun ini. Edy mengusulkan untuk membuat acara lain, yang kemungkinan akan menggelar perlombaan triathlon.

"Bukan ditiadakan, tapi format Festival Danau Toba yang akan diubah. Format acara yang kita cari, bagaimana bentuk FDT yang lebih baik ke depannya," jelas Kabiro Humas Pemprov Sumut, Hendra Dermawan Siregar kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Gagasan penyelenggaraan lomba triathlon ini diharapkan dapat menyedot pengunjung dan wisatawan yang lebih banyak. Tidak seperti Festival Danau Toba yang sepi pengunjung.

Namun, perubahan tersebut dinilai tak relevan dengan pembatalan FDT tahun ini. Karena, menurut Sugianto, semuanya berawal dari minimnya promosi yang dilakukan Pemprov Sumut.

“Saya jamin, acara topeng monyet pun, kalau dipromosikan dengan bombastis, bakalan lebih ramai. Kalau dipromosikan dengan etika marketing yang baik dan benar,” tegas Sugianto.

“Untuk sebuah event yang begitu besar, harus dibuat anggaran yang sangat besar di promosinya. Tidak ada baliho di Jakarta, Surabaya atau kota lain. Tidak juga kelihatan di medsos. Itu kuncinya. Apalagi di luar negeri, tidak ada sama sekali,” pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Edy Rahmayadi menyebut Festival Danau Toba perlu evaluasi kegiatan. Edy menilai FDT kurang bermanfaat dalam menarik wisatawan.

“(Cari) bentuk lain gantinya apa, kayaknya kurang bermanfaat festival itu. Nanti kita bentuk seperti triathlon. Bukan ditiadakan kegiatannya, tapi bentuknya apa, metodenya apa, agar wisatawan itu datang ke Danau Toba,” ucap mantan Pangkostrad ini. rmol news logo article 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA