Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ingin Bangun Smart Metropolis, Jokowi Undang Dunia Berinvestasi Di Ibukota Baru

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Selasa, 14 Januari 2020, 13:12 WIB
Ingin Bangun <i>Smart Metropolis</i>, Jokowi Undang Dunia Berinvestasi Di Ibukota Baru
Jokowi ajak dunia berivestasi di ibukota baru/Net
rmol news logo Proses pembangunan Ibukot Negara baru di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara bakal membutuhkan banyak dana. Karena itu, Presiden Joko Widodo mengundang investor di seluruh dunia untuk berinvestasi di ibukota Republik Indonesia yang baru di Kalimantan Timur tersebut.

“Di Ibukota Negara baru, kami mengundang dunia untuk membawa teknologi terbaik, inovasi terbaik, dan kearifan terbaik,” kata Presiden Joko Widodo dalam forum Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) di Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC), Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Senin (13/1).

Pembangunan ibukota baru menurut Presiden, harus menjadi kota dengan teknologi mutakhir dan disaat yang bersamaan juga menjadi wadah bagi inovasi, kreativitas, dan ramah lingkungan. Serta menjadi tempat yang memberikan kebahagiaan bagi penduduknya.

“Energi terbarukan dan teknologi yang bersih akan menghasilkan kehidupan berkelanjutan bagi pembangunan sosial dan ekonomi,” imbuh Jokowi.

Jokowi menambahkan, Indonesia memiliki 1,4 juta pegawai negeri sipil pusat dan apabila digabung dengan keluarganya, maka akan ada sekitar 6-7 juta orang yang akan pindah ke ibukota baru.

“Kita tidak ingin hanya membangun ibukota administratif dengan skala kecil, tapi kita ingin membangun kota Smart Metropolis karena populasinya akan tiga kali lipat populasi Paris, 10 kali lipat populasi Washington DC, bahkan akan menyamai populasi New York dan London,” ujar Presiden Jokowi.

Untuk itu, Jokowi menekankan pentingnya gaya hidup urban di abad ke-21 yang rendah karbon dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

“Pembangunan Ibukota Negara yang baru akan menekankan pada pentingnya mengatasi masalah sosial seperti gaya hidup boros. Dengan membangun kota baru yang atraktif dan ramah bagi semua kalangan, untuk mengadopsi gaya hidup yang efisien dan rendah karbon dengan berorientasi kepada transportasi publik, kota ramah pejalan kaki, dan dekat dengan alam,” papar Jokowi.

Pembangunan Ibukota Negara baru, menurut Jokowi, juga merupakan salah satu solusi pemerataan pembangunan di Indonesia. Jakarta yang menjadi ibukota saat ini memang telah menjadi salah satu kota yang berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. Namun Presiden menegaskan pembangunan yang merata di seluruh Indonesia harus lebih dikedepankan.

“Di negara yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau, konsep pemerataan pembangunan sangat diperlukan. Sehingga pembangunan bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Ini yang kami namakan Indonesia sentris,” tutup Jokowi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA