Dari 11 perjanjian tersebut, banyak di antaranya adalah kerja sama bisnis energi. Termasuk kesepakatan bisnis pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat.
"Perusahaan energi baru terbarukan (EBT) Masdar, yang berbasis di Abu Dhabi, UEA nantinya akan bermitra dengan PT Pembangkit Jawa Bali Investasi (PJBI) membangun PLTS Terapung Cirata sebesar 145 Mega Watt Peak (MWp)," tulis Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi seperti yang dimuat Setkab, Selasa (14/1).
Kembali dikatakan oleh Kementerian ESDM, investasi untuk PLTS Terapung Cirata sendiri diperkirakan mencapai Rp 1,8 triliun. Pasalnya, PLTS digadang-gadang akan menjadi yang terbesar di ASEAN mengalahkan PLTS di Filipina, Cadiz Solar Powerplant sebesar 132,5 MWp.
Selain itu, ada beberapa kesepakatan lain yang ditandatangani kedua belah pihak, seperti kesepakatan pengembangan Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan antara Pertamina dengan Mubadala, potensi minyak mentah di Balongan antara Pertamina dengan ADNOC, hingga penyediaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) antara ADNOC dengan Pertamina.
Ada juga kesepakatan kerja sama antara Emirates Global Aluminium (EGA) dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) untuk menambah produksi ingot alloy dan billet hingga 20 ribu ton menjadi 270 ribu ton.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: