Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

46 Tahun Malari, Keberpihakan Pemerintah Berubah Dari Jepang Ke China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Rabu, 15 Januari 2020, 09:33 WIB
46 Tahun Malari, Keberpihakan Pemerintah Berubah Dari Jepang Ke China
Foto dokumen peristiwa Malari/Net
rmol news logo Peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari (Malari) menjadi catatan bagi perjalanan bangsa Indonesia. Aksi mahasiswa menentang investasi jor-joran dari Jepang yang digelar 15 Januari 1974 itu telah menewaskan 11 orang dan melukai 300 lainnya.

Tidak hanya itu, ratusan kendaraan dan bangunan juga dirusak dan hangus terbakar. Baca: Misteri Malari, Malapetaka Lima Belas Januari

Kini sudah 46 tahun peristiwa itu berlalu. Tapi semangat aktivis senior Hariman Siregar yang kala itu memimpin aksi protes masih terasa dalam hati aktivis muda.

“46 tahun sudah peristiwa Malari. Sebuah aksi protes mahasiswa Jakarta atas kebijakan pemerintah yang berpihak kepada investasi asing (Jepang), dipimpin Hariman Siregar,” kenang Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule dalam akun Twitter barunya, Rabu (15/1).

Kepada masyarakat Indonesia, Iwan Sumule mengingatkan bahwa kini sejarah Malari seperti sedang berulang. Hanya saja aktor negara asingnya yang berbeda. Jika dulu aktor tersebut adalah Jepang, maka kini investasi besar-besaran dan keberpihakan pemerintah condong ke China.

“Saat ini, keberpihakan bukan pada Jepang, melainkan China. Rindu akan sejarah yang berulang. Iya gak sih?” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA