Berkaca dengan peristiwa tersebut, Peneliti dan juga Akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (Undip) Wijayanto menjelaskan, ada persamaan dan perbedaan aksi yang dilakukan mahasiswa zaman dahulu dengan masa kini.
"Persamaannya adalah sama-sama punya spirit untuk melawan dari keresahan yang ada, seperti ekonomi atau represi politik, " katanya saat ditemui
Kantor Berita Politik RMOL dalam seminar Mendengar Suara Rakyat' yang di gelar di Usmar Ismail Hall, Kuningan, Jakarta , Rabu (15/1).
Sedangkan untuk perbedaannya, Wijayanto menguraikan berada di cara dan gaya penyampaian yang terbilang lebih ceria.
"Karena sekarang ada digital teknologi. Gayanya lebih ceria. Tapi sebenarnya perlawanan sama saja," imbuhnya.
Selain faktor diatas, faktor yang tak kalah penting menurutnya adalah kepemimpinan rezim yang saat ini sedang berkuasa.
"Rezim tentu juga sangat berpengaruh. Tapi itu faktor yang lain. Yang pasti karena perkembangan digital teknologi," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: