Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Profesor Inggris: 5 Tahun Ke Depan Konflik Intenal Akan Banyak Terjadi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 16 Januari 2020, 14:43 WIB
Profesor Inggris: 5 Tahun Ke Depan Konflik Intenal Akan Banyak Terjadi
Profesor Mike Hardy/Net
rmol news logo Sebagai pemimpin, seseorang harus berani untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Karena pada dasarnya kepemimpinan adalah tentang bagaimana mengambil risiko.

Menyangkut hal ini, seorang profesor asal Coventry University, Inggris, Profesor Mike Hardy punya prediksi mengenai kondisi keamanan internasional untuk lima tahun yang akan datang atau 2025.

Hardy, profesor yang memiliki fokus mengenai resolusi konflik dan dialog antaragama ini mengambarkan, pada 2025 nanti dunia akan dipenuhi dengan konflik internal.

"Konflik ke depan tidak akan mengenai konflik internasional, tapi konflik yang bersifat lokal. Tidak akan ada konflik antara Indonesia dan Jepang atau Amerika Serikat dan Rusia," katanya dalam seminar bertajuk "Leaders: Bringing Higher Education Leading in Quality" di kampus LSPR, Sudirman Park, Jakarta, Kamis (16/1).

Alih-alih konflik antarnegara, justru jenis konflik yang akan terjadi di masa yang akan datang mengarah kepada konflik antarkomunitas, antaragama, hingga antargender.

Dan jika memang konflik jenis itu yang akan mendominasi, para pemimpin di Indonesia, harus mengubah cara pandang dalam melihat dunia. Seperti dikatakan Hardy, ketika sudah berani mengambil risiko untuk memprediksi, seorang pemimpin harus berani bertindak, membuat perubahan.

Hardy kemudian memberikan contoh bagaimana Inggris sudah dapat memprediksikan Brexit dari 3 tahun yang lalu. Sejak saat itu, Hardy mengatakan Inggris sudah mulai melebarkan sayap untuk bekerja sama dengan negara-negara di luar Eropa. Salah satunya ke negara-negara ASEAN. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA