Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ingatkan PDIP, Demokrat: Kalian Paling Keras Menolak Pencabutan Subsidi Di Era SBY

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 16 Januari 2020, 16:36 WIB
Ingatkan PDIP, Demokrat: Kalian Paling Keras Menolak Pencabutan Subsidi Di Era SBY
Jansen Sitindaon/Net
rmol news logo Pemerintah lewat Kementerian ESDM menyatakan akan mengubah skema subsidi gas LPG 3 kg mulai semester II 2020 atau pertengahan 2020.

Harga gas melon nantinya akan disesuaikan harga pasar selayaknya gas LPG 12 kg. Gas LPG 12 kg harga ecerannya saat ini Rp 150 ribu.

Mengacu pada angka tersebut, gas elpiji 3 kg nantinya akan jadi sekitar Rp 37 ribu. Terjadi lonjakan drastis dari harga gas melon saat ini di pasaran sekitar Rp 22 ribu.

Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon berikan kritik keras. Dia ingatkan kepada PDI Perjuangan sebagai pendukung pemerintah tidak lupa sejarah.

Sejarah yang dimaksudkan adalah ketika era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan penurunan angka subsidi. Kala itu PDIP paling lantang menolak.

"Gimana ini teman-teman @PDI_Perjuangan? Dulu dimasa @SBYudhoyono
kalian paling keras menolak semua kenaikan dan pencabutan subsidi ke wong cilik," ujar Jansen dalam akun Twitter @Jansen_jsp, Kamis (16/1).

Jansen menyebutkan bahwa posisi gas 3 kg sangat vital bagi pedagang kecil. Sehingga, jika subsidi dicabut maka dampaknya pun akan sangat luas.

"Banyak usaha kecil, pedagang gorengan, bakso dan lain-lain ngandalkan gas 3 kg untuk usahanya. Apa mereka bukan wong cilik kah?" tukasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA