Dikatakan oleh Djauhari, selama 2019, diplomasi ekonomi Indonesia ke China difokuskan untuk mendorong peningkatan perdagangan bilateral, investasi, dan promosi pariwisata.
"Indonesia berhasil mendorong peningkatan ekspor sejumlah komoditas unggulan yang menjadi prioritas perdagangan luar negeri Indonesia saat ini seperti sawit, buah-buahan, kopi, perikanan, rumput laut, sarang burung walet, batu bara, dll," ujar Djauhari dalam keterangan tertulis, Jumat (17/1).
Djauhari menambahkan, selama 2019, diplomasi Indonesia ke China telah meningkatkan
outbond investasi sebesar 81,3 persen.
Dari data pabeanan China, Indonesia menempati urutan ke-15 untuk negara pengekspor terbesar ke China.
Untuk periode Januari hingga November tahun lalu saja, nilai ekspor Indonesia ke China mencapai 31.42 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 429 triliun (Rp 13.671/dolar AS). Sementara untuk impor mencapai 40.99 miliar dolar AS atau Rp 560 triliun.
Terkait investasi, sesuai data BKPM hingga Kuartal III atau akhir September tahun lalu, ada 1.888 proyek yang direalisasikan China di Indonesia.
Selain itu, terdapat 23 perjanjian kerja sama dalam pengembangan empat koridor ekonomi.
"Di sektor pariwisata, Indonesia telah memperkenalkan lima destinasi wisata super prioritas". demikian Djauhari.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: