Ini lantaran Pilpres 2024 masih terlalu jauh dan peta politik masih akan sangat dinamis.
Begitu kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin (20/1).
"Itu candaan saja. Perkataan politisi tak perlu dipercaya. Pagi bilang tempe, siang bilang tahu, sore bilang combro, dan malam akan bilang semur jengkol," katanya.
"Artinya secara umum perkataan politisi itu tak usah dipercaya. Masih terlalu jauh," imbuh Ujang.
Bisa saja, kata Ujang, ucapan Jokowi dan BG hanya untuk menyenangkan hati mantan calon wakil presiden di Pilpres 2019 lalu itu.
"Karena Sandi sudah habis uang triliunan untuk pilpres kemarin," ujarnya.
Di sisi lain, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini juga menilai ada upaya kecenderungan opini yang sengaja dikembangkan oleh para elite untuk mengalihkan fokus publik yang ramai memperbincangkan isu yang mendera Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Atau bisa juga untuk mengalihkan perhatian kasus lain," kata Ujang.
Adapun, terkait kemungkinan Sandiaga Uno bakal maju lagi pada Pilpres 2024 mendatang memang terbuka lebar.
"Itu pun bisa menang bisa kalah. Tak ada jaminan menang," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: