"Sudah lama (di Golkar). Ravindra memang caleg. Kalau Danti sebelumnya menjadi kepengurusan AMPG, saat zaman Pak Setya Novanto. Sudah lama mereka aktif di partai Golkar)," kata Ace kepada wartawan, Senin (20/1).
Dengan demikian, Ace yang turut masuk dalam struktur kepengurusan, menilai tidak semestinya keberadaan Ravindra dan Adanty diributkan.
Ravindra dan Adanty telah melalui proses pada umumnya. Ace menegaskan, keduanya tidak begitu saja mendapatkan jabatan di Partai Golkar, sehingga tidak perlu diributkan.
"Seharusnya tidak dipersoalkan. Bahkan sebelum Pak Airlangga (menjadi) ketua umum, (Danti) sudah jadi pengurus Golkar di Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG). Tidak ujug-ujug," ujar Ace. Ace tidak membantah, setiap orang bebas mengkritik. "Siapa pun berhak mengomentari selagi kader Golkar," kata Ace.
Sebelumnya, Juru Bicara Tim 9 Partai Golkar Viktus Murin merasa kecewa dengan komposisi struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar periode 2019-2024. Viktus menyebut ia mencermati nama-nama personalia pengurus DPP Partai Golkar periode 2019-2024, dan mendapati ada pengurus yang tidak memenuhi ketentuan AD/ART.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: