Partai berlambang banteng moncong putih yang dikenal doyan mengkritik itu kini jarang bersuara terkait kebijakan yang diambil pemerintah. Termasuk rencana pemerintah mencabut subsidi elpiji 3kg.
Hal tersebut sesungguhnya bukan hal aneh mengingat PDIP saat ini menjadi partai penguasa dan pendukung pemerintah.
Melihat situasi yang demikian, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyadi mengatakan PDIP seharusnya konsisten dengan visi kerakyatan yang kerap di gembar-gemborkan.
"Dukungan terhadap rencana pencabutan subsidi elpiji 3kg dapat dimaknai bahwa partai-partai tersebut hanya mengeksploitasi isu-isu kerakyatan untuk kepentingan legitimasi politik semata," ungkap Ade saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (20/1).
Selain itu Ade mengatakan, dukungan partai terhadap pencabutan subsidi elpiji 3 kg, menunjukkan karakter politik yang sesungguhnya sangat pragmatis.
"Pencabutan subsidi gas elpiji tersebut sesungguhnya negara telah mengabaikan hak 9,4 persen atau 25,14 juta penduduk miskin (versi BPS tahun 2019) yang seharusnya berhak menikmati subsidi," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: