Menurutnya, pemecatan tersebut merupakan langkah mundur lantaran TVRI di bawah kepemimpinan Helmy sedang naik daun.
"Berdasarkan data terbaru
audience share dari sebuah lembaga kredibel yang saya dapat, TVRI menempati urutan kesembilan di banding 15 kompetitor TV swasta lain, dari sebelumnya selalu berada di papan bawah alias urutan buncit," papar Idy dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (21/1).
Di mata pendiri dan Direktur Lingkar Informasi Media dan Analisa Sosial (LIMAS) ini, kinerja Helmy Yahya sudah berhasil menjadikan TVRI naik kelas dengan munculnya program bermutu dan kompetitif.
Oleh karenanya, ia berharap ada jalan tengah di dalam kisruh pemecatan yang dilakukan dewan pengawas TVRI itu. Hal itu semata-mata demi kebaikan TVRI ke depan.
"Komisi I DPR RI juga perlu turun tangan agar kasus ini tidak mengorbankan TVRI yang notabene milik publik. Jangan dibiarkan berlarut-larut karena akan merugikan semua pihak," tuturnya.
"Jangan sampai masyarakat menilai TVRI menjadi korban pembusukan dari dalam, di tengah TV swasta yang merasa gerah dengan naik daunnya TVRI," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.